Selasa, 25 Agustus 2015

Ini tentang cinta dan waktu

"Terkadang, kita yang tidak tepat pada waktu.
Pada terkadang yang lain, waktu yang tidak tepat pada kita."

Malam itu adalah malam di musim penghujan. Dan akhirnya aku bisa bersama dia, wanita yang dulu aku lihat dalam sebuah kegiatan kampus pada tahun kedua perkuliahan. Dia wanita yang lucu dengan senyuman yang unik dan aku langsung suka.
Meski suka adalah rasa yang spontan, tapi itu menciptakan rindu.
Wanita imut ini suka baso, makanya malam itu kami menjadikan warung baso sebagai tempat awal perkenalan. Itu adalah malam yang membuatku tersenyum di sepanjang jalan setelah mengantarnya pulang.

Hujan adalah hal yang membuatnya selalu muncul di benakku. Bagaimana tidak, disaat orang-orang sembunyi dan berlindung dari badai, dia malah mengajakku keluar untuk menjadi basah kuyup, berlari dan bernyanyi menyusuri jalanan dibawah derasnya hujan. Menurutku, air yang menyampaikan pesan langit kepada bumi itulah yang menumbuhkan cinta kami berdua.

Masih bisa kurasakan suasana itu. Sejuknya udara pada sebuah pagi di ujung kota yang berdataran tinggi. Kami sedang memesan jagung bakar untuk melengkapi keindahan di pagi itu. Dia tampak cantik dengan rambut barunya yang pendek ala 'yuni shara'. Tapi aku harus menemukan sesuatu yang aneh dari dirinya sebagai bahan ledekan untuk sekedar membuat dia kesal. Iya, wajah imutnya itu agak sedikit kotak seperti Spongebob Squarepants, maka sejak saat itu ku panggil dia 'spongebob'.

Kami saling mencintai tapi tidak pernah menjadi kekasih. Karena cinta kami tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berjalan sebagai sepasang kekasih. Pernah aku ingin memintanya, tapi dia sedang terikat pada yang lain. Begitupun sebaliknya, ketika dia menginginkan status untuk hubungan kami, aku sedang terikat pada wanita lain juga. Inilah cinta, yang seketika menjadi indah, dan pada seketika yang lain membuat batin tersiksa. Kami berjalan diatas cinta yang tak pernah berada dalam hubungan yang seharusnya. Pada akhirnya dia menyerah. Kami terpisah dalam waktu yang cukup lama.

Pagi ini ketika ku buka aplikasi media sosial, disitu tertera nama aslinya dengan display picture foto seorang bayi. Iya, ternyata dia telah menikah setahun yang lalu dan baru saja dikaruniai seorang bayi laki-laki. Di antara rasa cemburu, aku senang dia dalam keadaan bahagia. Dalam chat aku bilang "Hey Bob, doakan ya biar aku segera menyusul dan dikaruniai anak perempuan, kali aja anak kita berjodoh". Ya, mungkin karena orang tua mereka yang tidak pernah berjodoh meskipun hanya dalam status.


2 komentar:

okeh, sob,
jadi, komentarnya :